Klenteng Thien Ie kong |
Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda Klenteng bagi
masyarakat Tionghoa tidak hanya berarti sebagai tempat ibadah saja. Selain Gong-guan
(Kongkuan), Klenteng mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan
komunitas Tionghoa dimasa lampau. Kelenteng
Thien le Kong Samarida adalah sebutan untuk tempat ibadah
penganut kepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesia pada umumnya.
Dikarenakan di Indonesia, penganut kepercayaan tradisional Tionghoa sering
disamakan sebagai penganut agama Konghucu, maka klenteng dengan sendirinya
sering dainggap sama dengan tempat ibadah agama Konghucu.
Kelenteng Thien Ie Kong yang berada di Samarinda
dan dibangun sejak jaman penjajahan Belanda termasuk menjadi salah satu
Cagar Budaya Kaltim yang perlu dilestarikan karena telah berusia 107
tahun.Bangunan yang berdiri sejak tahun 1905 tersebut masih berdiri kokoh dan
Ketua Kelenteng Thien Ie Kong adalah Sugeng Haryono. Kelenteng yang berada di
Jalan Yos Sudarso Samarinda terletak di muara Sungai Karang Mumus dan
Sungai Mahakam ini bahan bangunannya terbuat dari kayu yang
didatangkan khusus dari negeri Cina. Bahkan, rangkaian bangunan sudah
dibuat dari negeri asalnya.Di
Samarinda, kayu-kayu tersebut dirangkai menjadi satu. Uniknya, sambungan rangka
tiang padabangunan ini tidak menggunakan paku dari besi. Semuanya menggunakan
pasak kayu, bahkan engsel pintu pun terbuat dari kayu. sewaktu itu saya dan teman sekelas saya mengadakan city tour ke klenteng untuk menambah wawasan kita sebagai mahasiswa khususnya jurusan pariwisata.
Dan disini kami sekelas sangat menikmati city tour kali ini dan juga mendapat pelajaran banyak sekali dari si coco hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar